Tana Toraja, LEKATNEWS -- Bandara Toraja sudah beroperasi sejak 2021 silam, dan telah melayani kebutuhan masyarakat akan transportasi udara.
Bandara yang dimulai pada tahun 2010, untuk pengadaan tanah yang masih menyisakan persoalan hukum, bahkan melibatkan sejumlah pejabat di Kabupaten Tana Toraja. Dimasa pemerintahan Theopilus Allorerung selaku Bupati Tana Toraja.
Berita terkait:
https://www.lekatnews.org/2021/03/kasus-bbk-siap-disidangkan-akankah.html
Pada tahun 2021, Bandara Toraja, yang dulunya adalah Bandara Buntu Kunik (BBK), telah diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo.
Berita terkait:
https://www.lekatnews.org/2021/03/breakingnews-presiden-ri-resmikan.html
Faktanya, saat ini, sebanyak 3 dari 9 orang Tim P2T (Panitia Pengadaan Tanah) yang kemudian disebut Tim 9 telah ditahan Kejaksaan Negeri Tana Toraja dengan status tahanan kota.
Berita terkait:
https://www.lekatnews.org/2022/04/kasus-bbk-expayer-kejari-tana-toraja.html
*Bandara Toraja Berbenah*
Saat ini nampak adanya kegiatan pekerjaan pagar yang dibuka, namun kata Anas Labakara, Kepala Bandara Toraja itu untuk akses jalan mauk sementara proyek.
"Untuk pagar yang dibuka untuk akses jalan masuk sementara proyek" tangkis Anas Labakara,S.T.
Ditanya tentang keselamatan penerbangan, Anas menjelaskan tidak ada hewan masuk, karena dijaga.
"Iya sudah selesai (Pagar), cuman akses proyek, dibuka sementara pagarnya. Mitigasi-nya untuk operasional ditempatkan penjagaan di titik terbuka" papar Ka Bandara Toraja, Anas Labakara, S.T, Minggu (10/4/2022).
Persoalan lain, retaknya akses jalan masuk, dijelaskan karena adanya longsor.
"Akses jalan masuk dibangun Pemda (Tana Toraja) ada beberapa titik retak dikarenakan longsor" jelas Anas Labakara,S.T, Minggu (10/4/2022).
Ditanya kewenangan siapa memperbaiki jalan akses, dijawab kewenangan Pemda (Tana Toraja).
"Untuk jalan akses yang dikerjakan pemda (Tana Toraja), pemeliharaan ditangani Pemda (Tana Toraja)" tegasnya.
"Sebaiknya, segera ditangani Pemda (Tana Toraja)" tutup Anas Labakara,S.T Kepala Bandara Toraja.(inv)
