Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Indeks Berita

KASUS KEMATIAN NELSON, GASMATOR dan GEMPAH : KAPOLRES TANA TORAJA DINILAI TERLALU LEMAH

Sabtu, 20 September 2025 | 21:34 WIB | 0 Views Last Updated 2025-09-20T15:29:24Z
A D V E R T I S E M E N T


 KASUS KEMATIAN NELSON, GASMATOR dan  GEMPAH : KAPOLRES TANA TORAJA DINILAI TERLALU LEMAH 


Tana Toraja, LEKATNEWS --  Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam aksi jilid 2 Gerakan Solidaritas Mahasiswa Toraja  (GASMATOR) dan Gerakan Pemuda Peduli Hak Hukum (GEMPAH) lagi-dan lagi melakukan aksi unjuk rasa di MAPOLRES Tana Toraja, Sabtu (20/9/2025)

Video:


  Dalam aksinya massa aksi membentangkan spanduk yang bertuliskan POLRES TANA TORAJA ABAI DALAM MENANGANI KASUS CUMAN TAUKNYA MAKAN GAJI BUTA.

  Dan membawa beberapa tuntutan yaitu 


1.Copot kapolres Tana Toraja karena gagal dalam melaksanakan mandat yang telah dipercayakan oleh Masyarakat untuk menegakkan hukum serta tebang pili dalam menangani kasus


2.Pecat kasat Reskrim Tana Toraja yang gagal mengungkap kasus kematian saudara Alm Nelson dan didugah telah melaKukan permainan belakang dengan para pelaku pembunuhan


3.Tegakkan supremasi hukum dan segerah tangkap seluruh pihak-pihak yang mencoba menutup-nutupi kasus ini.


Video:


Selain itu massa aksi juga membakar ban bekas di dapan pintu masuk mapolres tana toraja sebagai bentuk kekecewaan massa aksi atas kinerja polres tana toraja.

 Diketahui bahwa massa aksi menyoroti kasus kematian saudara alm NELSON yang meninggal pada tanggal 12 maret 2025 dengan cara bunuh diri namun pihak keluarga korban tidak percaya bahwa anaknya mati karna bunuh diri malainkan dibunuh sehingga pihak keluarga membuat laporan di polres tana toraja ironisnya semenjak pihak keluarga telah membuat laporan.laporan keluarga tidak perna di proses bahkan sudah jalan 6 bulan pihak kepolisian atau APH(aparat penegak hukum) belum bisa memberikan titik terang kepada pihak keluarga sehingga keluarga sampai saat ini kecewa berat dengan kinerja kapolres tana toraja,"kami sangat kecewa terhadap kinerja polres tana toraja karna mereka tebang pili dalam menangani kasus jangan karena kami orang tidak punya apa-apa sehingga kami tidak bisa mendapatkan keadilan"ucap orang tua korban 


 Oleh karna itu Jenderal Lapangan (Jenlap) THEODORUS RA'BA salah satu aktivis muda di Tana Toraja dalam orasinya menyatakan bahwa pengawasan kelembagaan aparat kepolisian Tana Toraja sangat lemah bahkan dia menilai Kapolres Tana Toraja tidak pantas untuk menjabat sebagai kepala polres tana toraja itu sendiri. "Kami tidak membutuhkan sosok pemimpin yang lemah dan nol dalam menangani kasus,kami butuh sosok pemimpin di bumi Lakipadada yang bisa membela hak-hak rakyat serta bisa memberikan keadilan kepada masyarakat yang tertindas.


 

 Dirinya pun juga berharap agar seluruh pihak-pihak yang berwajib dalam menangani kasus ini tidak tinggal diam dalam hal ini DPRD  Tana Toraja itu sendiri 

  Tindak pidana pembunuhan bukanlah kasus yang biasa hal ini jelas di atur dalam undang undang nomor 28A  UUD 1945 yang menyatakan bahwa ”setiap orang berhak untuk hidup serta berhak untuk mempertahaankan kehidupannya”hak ini juga dipertegas dalam UU No 39 Tahun 1999 tentang hak asasi manusia,dan tidak ada seorangpun di perbolehkan untuk merampasnya

 

Di tempat yang sama, ketua gerakan solidaritas mahasiswa toraja (GASMATOR) BUNG SARDIS menjelaskan apabila hari ini kasus pembunuhan tidak bisa di tindak lanjuti dan hanya orang-orang yang berada yang bisa mendapatkan keadilan bagaimana nasib Tana Toraja kedepannya untuk menuju Indonesia emas yang hanya ada Tana Toraja cemas"ucapnya.


 Jadi sekali lagi pihak kepolisian jangan sekali kali bermain dengan kami karna kami tidak ragu ragu untuk turun ke jalan membelah rakyat yang tertindas dan kami juga akan datang dengan gelombang massa aksi yang lebih besar apabila pihak kepolisian masih tidak bisa menangani kasus ini, pungkasnya.(*/red)

×
Berita Terbaru Update