Tana Toraja, LEKATNEWS -- Lima hari menjelang diadakannya Musyawarah Daerah (Musda) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Tingkat II Partai Golongan Karya (Golkar) Kabupaten Tana Toraja memanas, Rabu (7/4/2021).
Setelah sehari sebelumnya beberapa orang yang mengaku "KADER" juga telah mendatangi Sekretariat DPD II Partai Golongan Karya (Golkar) dan meneriaki Panitia Pelaksana Musda, Selasa (6/4/2021).
"Besok kita ramai-ramai datang lagi" teriak lantang salah seorang Eks Pengurus Kecamatan (PK) dihadapan Drs.Kendek Rante selaku Ketua Panitia Musda dan disaksikan beberapa Panitia lainnya, diantaranya Leninda Tondok.
Hari ini menjelang penutupan pendaftaran Bakal Calon (Balon) Ketua DPD II Partai Golkar Tana Toraja, yang dijadwalkan pukul.16.00 Wita, Kantor Golkar kembali ramai didatangi puluhan orang yang mengatasnamakan Pengurus PK yang tidak dilibatkan, bahkan SK telah berganti dengan SK baru sebagai Plt (Pelaksana Tugas).
Menariknya, Salah seorang yang ikut mendaftar adalah anggota Fraksi Partai Golkar di DPRD Tana Toraja. Nikodemus Mangera,SE, namun dari informasi yang diperoleh kemungkinan besar tidak melanjutkan mengikuti tahapan pencalonan.
Sekretariat DPD II Partai Golkar Kabupaten Tana Toraja yang berada di poros Makale - Rantepao tampak terlihat penjagaan beberapa orang anggota Polres Tana Toraja. Tak lama berselang, iring-iringan motor dan mobil memasuki halaman Sekretariat Golkar, terlihat Yariana Somalinggi,SE yang sebelumnya diinfokan memang akan mendaftarkan diri mengikuti "Bursa" Ketua.
Bahkan terlihat Welem Sambolangi,SE diketahui sebagai Ketua DPRD Tana Toraja, beserta beberapa orang berkoordinasi pihak aparat Kepolisisan dari Polres Tana Toraja.
Sebelum memasuki ruang pendaftaran, beberapa orang berseragam kuning meneriakkan kata-kata yang menuntut Musda ditunda, dan ada pula yang meneriakkan "Ganti Plt" (Plt.Ketua DPD II Partai Golkar Tana Toraja).
Usai berorasi, puluhan orang yang terlihat disulut emosi memaksa masuk, sempak terjadi "Adu Dorong" dengan aparat Polres Tana Toraja.
Massa tetap menerobos barikade, di dalam ruang tepatnya Aula, terlihat pentolan Partai yang sebelumnya menjabat Bendahara Partai Golkar Tana Toraja, Adolf Ch.Pakke' naik keatas meja untuk menenangkan massa.
Secara spontanitas, salah seorang menunjuk dan meneriaki Panitia Musda, Bertha Pidun (anggota Fraksi Golkar DPRD Tana Toraja), sempat terjadi adu mulut hingga anggota DPRD Tana Toraja tersebut meninggalkan ruang yang disiapkan menerima pendaftar balon Ketua.
Akhirnya, berkas pencalonan Yariana Somalinggi,SE diterima Panitia Musda. Puluhan kader berikut massa masih berada di dalam Sekretariat dan di sekitar Sekretariat Partai Golkar. Sempat menjadi perhatian publik, bahkan terjadi insiden tabrakan ringan kendaraan yang melintas, namun suasan dapat dikendalikan aparat Satlantas Polres Tana Toraja.
Kejadian di Sekretariat Golkar Tana Toraja, mendapat perhatian Kapolres Tana Toraja yang langsung mendatangi Sekretariat Golkar. Usai berbincang dengan beberapa orang "Pentolan" Golkar yang hadir, Kapolres meninggalkan lokasi.
Waduh, rupanya aksi simbolik tuntut penundaan Musda dengan di-SEGEL-nya pintu masuk Sekretariat Golkar Tana Toraja. Dengan menggunakan potongan tripleks, bertuliskan "DISEGEL" dan alat seadanya (Batu) pengganti palu.
Usai menyegel pintu masuk, massa membubarkan diri, dengan tenang.
Tapi saya minta, lanjut Welem, seluruh petinggi-petinggi Golkar, Senior-senior Golkar, pengambil kebijakan di Golkar kita dudukkan, kita selesaikan.
" Untuk apa kita ber-MUSDA, kalau pada akhirnya ada yang merasa ditinggalkan, ada yang dilukai" beber Welem Sambolangi,SE.
Lebih lanjut dikatakan Welem, kita letakkan pada Proses dan Mekanisme yang sesungguhnya sesuai dengan perintah Organisasi. "Sehingga merasa tidak ada kader yang ditinggalkan, tidak ada yang dikorbankan. Karena kita mau besarkan partai (Golkar).
"Jangan kita lakukan seakan-akan bahwa kita mau paksakan pada akhirnya ada yang terlukai" harapnya.
Ketika ditanya agenda lain (penyegelan Sekretariat) sebagai perlawanan menuntut penundaan Musda terlepas dari pendaftaran Yariana Somalinggi mengikuti Bursa Ketua, Welem Sambolangi minta terlepas ada yang mendaftar, dirinya sudah 22 tahun jadi kader Golkar, sudah 20 tahun menjadi anggota DPRD (Tana Toraja), sudah 15 tahun menjadi Ketua DPRD.
"Saya sudah sangat susah dipisahkan dengan Golkar, untuk itu saya meminta kita selesaikan dulu baik-baik. Kita duduk bersama, Konsolidasi, Rekonsiliasi untuk kebesaran Partai Golkar" pinta Welem Sambolangi.(FB)