JFK Anggota DPR-RI Fraksi Partai Demokrat Bantu Kepulangan Sejumlah WNI Asal Toraja Eks Pekerja Solomon Islands
JAKARTA, LEKATNEWS -- Ketua Umum IKAT Nusantara, Irjen Pol (Purn) Drs. Frederik Kalalembang dengan akronim yang tenar JFK merespon cepat laporan dan permintaan pertolongan puluhan Puluhan Pekerja Migran Indonesia (PMI) mayoritas asal Toraja yang terlantar di Solomon Islands. Rencananya, mereka akan dipulangkan ke tanah air pada Minggu (20/7/2025) waktu setempat. Sebanyak 31 PMI itu terlantar akibat perusahaan tempat mereka bekerja, King Solomon berhenti beroperasional. Perusahaan yang bergerak di bidang penebangan kayu balak itu menutup kegiatan usahanya karena telah kehabisan lokasi tebangan.
Solomon Islands adalah sebuah negara kepulauan yang terletak di kawasan Pasifik Selatan, di sebelah timur Papua Nugini. Negara ini menjadi salah tujuan PMI asal dari Toraja, Sulawesi Selatan, serta dari wilayah lain seperti Jawa dan Nusa Tenggara. Pekerjaan yang mereka lakoni umumnya dibidang penebangan kayu dan pertanian. Sejumlah persoalan serius dihadapi PMI di sana, yakni gaji tidak dibayar penuh, kontrak kerja tidak diperpanjang, dan sebagian dipulangkan sepihak tanpa kejelasan hak-haknya.
Dua perwakilan pekerja, Markus Karim dan Juni Rande, dalam wawancara via telepon pada Sabtu (19/7/2025), menyampaikan bahwa sebanyak 31 dari sekitar 70 PMI yang bekerja di King Solomon melaporkan kondisi mereka dan meminta pertolongan darurat. Sebagian hanya menerima pembayaran sebesar 400 dolar AS, dan sebagian lainnya belum dibayar sama sekali.
![]() |
Irjen Pol (Purn) Drs.Frederik Kala'lembange |
Ketua Umum IKAT Nusantara, Irjen Pol (Purn) Drs. Frederik Kalalembang yang juga merupakan Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat dari Dapil Sulawesi Selatan III segera berkoordinasi dengan Konsulat Kehormatan RI di Solomon Islands, pihak perusahaan, serta otoritas setempat yang menangani tenaga kerja. “Saya sudah berkoordinasi dengan Konsulat Kehormatan dan mereka telah melakukan pertemuan dengan pihak perusahaan serta tenaga kerja. Syukur, dari pertemuan itu sudah tercapai kesepakatan awal,” ungkap purnawirawan jenderal polisi asal Toraja tersebut.
Hasil mediasi tersebut menyepakati bahwa pembayaran gaji akan dilakukan secara bertahap. Pada tahap pertama, baru tiga pekerja yang akan menerima pembayaran sesuai perjanjian, yakni Markus Karim, Juni Rande, dan Pilipus Tandi. Perjanjian ini diketahui dan disaksikan oleh pihak labor dan perusahaan. Para pekerja lain akan dibayarkan menyusul sesuai komitmen yang sudah dicapai dalam perundingan.
Perjanjian antara perusahaan dan labor untuk menyelesaikan gaji secara bertahap usai melakukan mediasi bersama konsulat
Rencana pemulangan tahap awal sebanyak 31 PMI dijadwalkan dilakukan pada Minggu (20/7/2025) melalui jalur Papua Nugini, kemudian diteruskan ke Samarinda, Kalimantan Timur. Sementara sisanya dari total 70 WNI yang masih berada di Solomon Islands akan menyusul dipulangkan secara bertahap setelah proses administratif selesai.
Frederik juga menyampaikan bahwa ia telah berkomunikasi langsung dengan Kementerian Luar Negeri, termasuk Menteri Luar Negeri, untuk memastikan perlindungan dan pemenuhan hak para pekerja Indonesia. Tak hanya itu, dalam kapasitasnya sebagai anggota DPR RI, Frederik menegaskan pentingnya memperkuat peran perwakilan Indonesia di luar negeri, baik kedutaan besar (kesubes) maupun konsulat. “Dalam setiap RDP saya selalu sampaikan bahwa kedubes atau konsulat itu adalah presiden kecil di luar negeri. Mereka yang langsung berhadapan dengan masyarakat kita yang menghadapi masalah, dan itu tidak hanya soal visa, tetapi juga menyangkut ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, hingga pertahanan dan keamanan (Ipoleksosbudhankam). Beban tugas mereka berat,” kata Frederik.
Ia juga meminta agar pemerintah menambah alokasi anggaran untuk perwakilan RI di luar negeri, agar mereka bisa menjalankan tugas secara optimal. “Saya minta agar anggaran untuk perwakilan kita ditambah. Jangan sampai karena keterbatasan biaya, mereka jadi harus memilih-milih kasus. Ini soal kehadiran negara, jika mereka tidak bisa bergerak leluasa, maka rakyat kita yang menjadi korban,” tegasnya.
Langkah cepat Frederik Kalalembang mendapat apresiasi dari para pekerja dan komunitas PMI di Solomon Islands. Mereka menyampaikan rasa terima kasih atas kepedulian dan bantuan nyata yang diberikan. “Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Bapak Frederik. Beliau benar-benar langsung tanggap setelah kami melapor. Semoga yang lain juga segera menyusul pulang dengan selamat,” harap Markus penuh syukur mewakili para pekerja. (*/red)