𝗣𝗲𝗿𝗶𝗻𝗴𝗮𝘁𝗮𝗻 𝗛𝗮𝗿𝗴𝗮𝗻𝗮𝘀 𝗸𝗲-𝟯𝟮 𝗱𝗮𝗻 𝗣𝗲𝗻𝘂𝘁𝘂𝗽𝗮𝗻 𝗝𝗮𝗺𝗯𝗼𝗿𝗲 𝗜𝗣𝗲𝗞𝗕 𝗦𝘂𝗹𝗯𝗮𝗿 𝗱𝗶 𝗠𝗮𝗺𝗮𝘀𝗮, Bupati Welem 𝗦𝗲𝗿𝘂𝗸𝗮𝗻 𝗞𝗼𝗺𝗶𝘁𝗺𝗲𝗻 𝗕𝗲𝗿𝘀𝗮𝗺𝗮 𝗟𝗮𝘄𝗮𝗻 𝗦𝘁𝘂𝗻𝘁𝗶𝗻𝗴
MAMASA, LEKATNEWS – Kabupaten Mamasa menjadi saksi sejarah penyelenggaraan Jambore Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IPeKB) Provinsi Sulawesi Barat pertama yang dirangkaikan dengan Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-32 Tingkat Provinsi Sulbar. Kegiatan puncak ini berlangsung di Tribun Lapangan Kondosapata, Selasa (29/07/2025), menandai akhir dari serangkaian agenda padat sejak 26 Juli 2025.
Hadir dalam kegiatan tersebut berbagai tokoh penting daerah dan provinsi, antara lain Kadis Pemberdayaan Perempuan Sulbar mewakili Gubernur, Wakil Ketua DPRD Sulbar Suraida, KABINDA, Danlanal, para bupati/wakil bupati dari Majene, Polman dan Mamasa, Kaper BKKBN, Kepala BNN, Dandim 1428, Kapolres Mamasa, Kajari Mamasa, dan para rohaniawan dari lintas agama.
𝗠𝗮𝗺𝗮𝘀𝗮 𝗗𝗶𝗽𝗲𝗿𝗰𝗮𝘆𝗮 𝗝𝗮𝗱𝗶 𝗧𝘂𝗮𝗻 𝗥𝘂𝗺𝗮𝗵 𝗣𝗲𝗿𝘁𝗮𝗺𝗮
Dalam sambutannya, Bupati Mamasa, Welem Sambolangi, menyampaikan rasa bangga atas kepercayaan Pemerintah Provinsi dan BKKBN Sulbar menjadikan Mamasa sebagai tuan rumah jambore perdana IPeKB dan Harganas. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremoni, tetapi wujud nyata konsolidasi dan komitmen seluruh stakeholder untuk menurunkan angka stunting dan kemiskinan.
“𝑇𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 𝑘𝑎𝑠𝑖ℎ 𝑘𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑘𝑒𝑝𝑎𝑙𝑎 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑑𝑖𝑟 𝑑𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑚𝑝𝑒𝑟𝑐𝑎𝑦𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑀𝑎𝑚𝑎𝑠𝑎 𝑠𝑒𝑏𝑎𝑔𝑎𝑖 𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑟𝑢𝑚𝑎ℎ. 𝑆𝑎𝑦𝑎 𝑏𝑒𝑟ℎ𝑎𝑟𝑎𝑝, 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑔𝑖𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑗𝑎𝑚𝑏𝑜𝑟𝑒 𝑖𝑛𝑖 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑢𝑛 𝑘𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑆𝐷𝑀 𝑑𝑎𝑛 𝑡𝑢𝑟𝑢𝑛𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑡𝑢𝑛𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑘𝑒𝑚𝑖𝑠𝑘𝑖𝑛𝑎𝑛 𝑑𝑖 𝑆𝑢𝑙𝑎𝑤𝑒𝑠𝑖 𝐵𝑎𝑟𝑎𝑡. 𝑀𝑎𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑘𝑎𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑚𝑎𝑚𝑝𝑢, 𝑚𝑒𝑛𝑢𝑛𝑔𝑔𝑢 𝑢𝑙𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎—𝑑𝑎𝑛 𝑖𝑛𝑖 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑔 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎,” 𝑢𝑗𝑎𝑟 𝑊𝑒𝑙𝑒𝑚 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑝𝑖𝑑𝑎𝑡𝑜𝑛𝑦𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑝𝑢𝑘 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑟𝑖𝑎ℎ.
Bupati juga mengajak seluruh stakeholder—baik pemerintah, masyarakat adat, tokoh agama maupun komunitas—untuk berperan aktif mendorong perubahan perilaku dan memperbanyak aksi nyata di lapangan, ketimbang hanya rapat-rapat koordinasi.
𝗦𝘂𝗮𝗿𝗮 𝗧𝗲𝗴𝗮𝘀 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗕𝗞𝗞𝗕𝗡: 𝗟𝗮𝘄𝗮𝗻 𝗣𝗲𝗿𝗸𝗮𝘄𝗶𝗻𝗮𝗻 𝗔𝗻𝗮𝗸 𝗱𝗮𝗻 𝗦𝘁𝘂𝗻𝘁𝗶𝗻𝗴
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulbar, Rezky Murwanto, mengangkat persoalan krusial dalam sambutannya, yakni pernikahan usia dini yang berujung pada stunting.
“𝑀𝑎𝑠𝑖ℎ 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑟𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎 𝑑𝑖 𝑆𝑢𝑙𝑎𝑤𝑒𝑠𝑖 𝐵𝑎𝑟𝑎𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑛𝑑𝑖𝑠𝑖𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑎𝑛𝑔𝑎𝑡 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑠. 𝑆𝑎𝑦𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑒𝑚𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑎𝑛𝑎𝑘 𝑢𝑠𝑖𝑎 12 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑖𝑏𝑢 𝑑𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑙𝑎ℎ𝑖𝑟𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑏𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎 𝑘𝑎𝑙𝑖. 𝐼𝑛𝑖 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠, 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝𝑖 𝑎𝑑𝑎 𝑏𝑒𝑏𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎,” 𝑢𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝 𝑅𝑒𝑧𝑘𝑦 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑛𝑎𝑑𝑎 𝑝𝑟𝑖ℎ𝑎𝑡𝑖𝑛.
Ia menekankan pentingnya mencegah perkawinan usia dini untuk melahirkan generasi yang lebih sehat dan berkualitas, serta menegaskan kembali pentingnya program Gerakan Orang Tua Asuh, sebagai bagian dari strategi menurunkan angka stunting dan kemiskinan ekstrem di Sulbar.
𝗚𝘂𝗯𝗲𝗿𝗻𝘂𝗿: 𝗣𝗲𝗿𝘂𝗯𝗮𝗵𝗮𝗻 𝗧𝗮𝗸 𝗕𝗶𝘀𝗮 𝗗𝗶𝘁𝘂𝗻𝗱𝗮
Gubernur Sulawesi Barat, Dr. H. Suhardi Duka, M.M., dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Kadis Pemberdayaan Perempuan Sulbar, menyoroti tantangan besar yang sedang dihadapi provinsi ini. Data yang dipaparkan mencengangkan:
• 64.548 anak usia 7–18 tahun putus sekolah (2023)
• 17,53% ibu hamil alami kekurangan energi kronis
• 67 ribu keluarga berisiko stunting
• Prevalensi stunting meningkat jadi 35,3% (SSGI 2024)
• Angka perkawinan anak: 11,25% (peringkat ke-4 nasional)
“𝑃𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑑𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑔𝑢, 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝𝑖 ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑑𝑖𝑢𝑝𝑎𝑦𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑙𝑎𝑙𝑢𝑖 𝑘𝑜𝑙𝑎𝑏𝑜𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑝𝑖ℎ𝑎𝑘,” 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑠 𝐺𝑢𝑏𝑒𝑟𝑛𝑢𝑟.
Untuk itu, Pemprov Sulbar meluncurkan program prioritas:
1. PASTIPADU (Penanganan Stunting Terpadu) di 12 desa prioritas, dengan pendampingan dokter dan pemberian makanan tambahan.
2. Jaminan Kesehatan Semesta (UHC), alokasi anggaran Rp15 miliar hingga 2025.
3. GENTING (Gerakan Orang Tua Asuh) bagi ibu hamil dan bayi 0–23 bulan.
4. Dukungan Pendidikan, seperti beasiswa 1.265 siswa dan jaringan internet di 46 sekolah blankspot.
5. Penguatan Ekonomi, berupa bantuan 1.000 UMKM/tahun dan pelatihan tenaga kerja.
Program-program ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk membangun Sulawesi Barat yang sehat, cerdas, dan tangguh menuju Indonesia Emas 2045.
𝗠𝗲𝗿𝗶𝗮𝗵𝗸𝗮𝗻 𝗗𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗕𝘂𝗱𝗮𝘆𝗮 𝗱𝗮𝗻 𝗞𝗼𝗹𝗮𝗯𝗼𝗿𝗮𝘀𝗶
Peringatan Harganas ke-32 ini juga dibingkai dalam suasana kekeluargaan khas Mamasa. Kegiatan diawali dengan penyambutan tamu VVIP di Rujab Bupati Mamasa, pengalungan sambu' dan shal, diiringi musik pompang. Para tamu lalu beriringan menuju Lapangan Kondosapata, tempat digelarnya acara inti.
Berbagai atraksi budaya turut menyemarakkan suasana, seperti tari Bulundong, paduan suara, dan karnaval kontingen dari seluruh kabupaten di Sulbar. Stan pameran UMKM dan produk pertanian dari tiap kabupaten pun dipadati pengunjung. Acara ditutup dengan pemberian penghargaan, penandatanganan komitmen bersama oleh seluruh stakeholder, dan sesi foto bersama.(Leo/red)