Layanan Prima Kepariwisataan Daya Tarik Wisatawan
Oleh Yayasan LEKAT
Tana Toraja dikenal dengan Pariwisata Utama di dunia karena keunikan Budaya dan keindahan alamnya.
Bahkan menjadi Warisan Dunia (World Heritage) sehingga wisatawan dari mancanegara tertarik untuk mengunjungi Toraja.
Itu gambaran Toraja di masa lalu (masa keemasan pariwisata Toraja). Bahkan ada istilahnya "Nomor 2 setelah Bali" itulah julukan Toraja. Seiring waktu berjalan, Bali tetap nomor wahid dengan peningkatan pembangunan dan infrastruktur kepariwisataan di bumi Nusantara, Toraja terlihat semakin jauh tertinggal. Ada Samosir, Pantai Senggigi, dan lain sebagainya. Namun pun demikian, Toraja tidak begitu saja ditinggalkan, tetap masih banyak yang berkunjung, walupun masih ditempuh dengan perjalanan panjang. Pada era Presiden Jokowi, sudah meresmikan Bandara Toraja sebagai gerbang transportasi udara, hanya saja dirasa kebijakan politik regional belum maksimal.
Di Toraja sendiri, kini ditopang dia pemerintahan Kabupaten yakni Kabupaten Tana Toraja berdiri sejak 1957 dan Kabupaten Toraja Utara berdiri tahun 2009.
Dengan dua topangan keuangan, tentunya kepariwisataan Toraja lebih maju.
Kondisinya di Kabupaten Toraja Utara dengan objek wisata yang lebih banyak dikenal Kabupaten induknya yakni Tana Toraja.
Kini, di masa pemerintahan Bupati dr. Zadrak Tombeg dan Erianto L. Pandangan, pariwisata Toraja kembali digalakkan.
Beberapa obyek wisata yg di buka pada pemerintahan Nicodemus Biringkanae dan Victor Datuan Batara, terus dikembangkan dengan anggaran yang tidak sedikit.
Bupati Zadrak tahu dan konsern dengan pariwisata, makanya disetiap sambutannya selalu mengingatkan tentang kepariwisataan.
Kesiapan masyarakat menjadikan dirinya sebagai bagian dari "Industri Pariwisata" tentunya menjadi "Tulang-punggung" dalam memberikan "Layanan Prima"
Salah satu yang tentunya menjadi daya tarik wisawatan, saat dirinya merasa Aman, Nyaman di obyek dan Event Pariwisata.
dok: Silwanus Tangibali
Seperti yang diposting warga Tana Toraja terlihat sejumlah turis asing menikmati suguhan keluarga di pondok VVIP di salah satu acara prosesi kematian (Toraja:Rambu Solo')
Akankah pemerintah kabupaten terus menggali potensi penggiat Kepariwisataan seperti harapan penggiat Adat-Budaya Toraja dan Pariwisata, Sysmay Eliata Tulungallo.
Jelang 100 hari Kepemimpinan Bupati Tana Toraja, tetap semangat demi terwujudnya tagline " TORAJA MASERO".