Belum Seumur Jagung Kebijakan Pemkab Tana Toraja 2x Didemo Mahasiswa, Sismay Eliata Tulungallo: Dandi' Ma'patiramban, Ingat Falsafah Ayam Jantan Di Lindo Para
Tana Toraja, LEKATNEWS -- Kepemimpinan Zadrak Tombeg diawal pemerintahannya sebagai Bupati Tana Toraja tentunya menjanjikan harapan kearah yang lebih baik, utamanya dengan Semboyan "TORAJA MASERO", namun diakhir pemerintahan sebelumnya, sehari menjelang Bupati Zadrak dilantik, Bupati Theofilus Allorerung mengadakan mutasi dan bahkan demosi yang meresahkan, hingga merecoki awal pemerintahan Bupati baru.
Hal ini menuai banyak kritikan, bahkan cemoohan.
Berita terkait:
https://www.lekatnews.org/2025/03/rapat-pimpinan-dprd-dan-pemkab-tana.html
https://www.lekatnews.org/2025/03/quick-respons-dprd-tana-toraja.html
Diperparah Surat Edaran (SE) Wakil Bupati yang bernada tekanan keras tanpa solusi terkait penertiban Pasar.
Itulah yang membuat adrenalin Mahasiswa meninggal dan bahkan sudah 2x gelar Aksi Demo Unjuk Rasa membawa aspiranya ke DPRD Tana Toraja.
" Nasi sudah jadi bubur, tidak mungkin kembali menjadi nasi" ungkap Sismay Eliata Tulungallo Penggiat Adat Budaya Toraja, Kamis (27/3/2025).
Berita terkait:
https://www.lekatnews.org/2025/03/saat-paripurna-amarah-guncangkan-dprd.html
https://www.lekatnews.org/2025/03/pimpinan-dan-anggota-dprd-tana-toraja.html
Sebaiknya, menurut lelaki berperawakan tinggi yang akrab disapa Papa' Era, seorang yang layak disebut Pemimpin apalagi di Toraja, terkhusus Tana Toraja adalah orang yang memahami falsafah dan pemaknaan Adat-Budaya Toraja.
Diapun mencontohkan, Ayam Jantan.
Berita:
https://www.lekatnews.org/2025/03/masih-tentang-mutasi-pemerhati-adat.html
"Manuk Londong ke lakendek langngan pembuyanna mempan pakai dolo" (Ayam jantan kalau mau naik ke tempat bertengger, memberikan aba-aba dengan mengepakkan kedua sayapnya. "Itu Ayam, mahluk yang tidak lebih mulai dari Manusia" terangnya.
"Dandi' ma'patiramban" (jangan membuat kaget).
Ayam sy punya naluri pemimpin (Ayam Jantan) tidak sekedar berkokok, tetapi mengamati sekitarnya (Teritorial) dan jika kondisi semua sudah tenang dan aman baru dia berkokok, lanjutnya.
Itulah mengapa Gambar Ayam Jantan ditaruh di Rumah Adat Toraja pada bagian Lindo Para (bagian Depan dan belakang di bagian atas yang agak condong) sehingga apabila berada di Alang (Lumbung) bisa terlihat jelas dan apabila ke bagian belakang juga terlihat jelas.
Konkritnya pemimpin itu untuk menjadikan masyarakatnya lebih baik dengan cara yang humanis, tutup Sismay Eliata Tulungallo. (tim/red)