Sebuah Ironi, Diperingatan 110 Tahun IMT, Justru Makam Para Martir Pembawa Injil Tak Terabaikan
Toraja Utara, LEKATNEWS -- Siang, 18 Maret 2024, setelah acara perayaan puncak 110 Tahun Injil Masuk Toraja (IMT), saya singgah di Kompleks Pemakaman Antonie Aris van de Loosdrecht dan para Zendeling, di Karassik Rantepao. Ini adalah kunjungan saya yang pertama kalinya, tulis Venty Bitticaca, salah seorang masyarakat yang peduli, Minggu (19/3/2023).
Masih Venty, dengan mudah saya memasuki kompleks pemakaman karena pintu pagar tidak terkunci. Tetapi begitu menginjakkan kaki di kompleks ini, hati saya sangat tercekat dan tanpa terasa air mata saya menggenang.
"Bagaimana tidak?, kondisi kuburan para martir yang menghadirkan Injil mula-mula di Toraja ini berada dalam kondisi yang tidak terurus" tulisnya lanjut.
"Sekitar makam dipenuhi tanaman makanan ternak, batu kerikil yang terhampar disekitar dipenuhi kotoran binatang. Pemandangan ini sangat kontradiksi dengan hiruk pikuk perayaan IMT ke 110, yang berlangsung hanya beberapa ratus meter dari kompleks makam" keluhnya.
Akankah, warga Kristiani saat ini masih menghargai para Martir yang sudah terkubur kaku demi membawa Injil ke Toraja,atau malah sibuk berswafoto dengan meriahnya Peringatan sementara subyeknya terabaikan?. (*/red)