Tana Toraja, LEKATNEWS -- Pemberitaan media yang menyorot Potensi Korupsi memang terkadang "Memekakkan Telinga" pihak yang merasa kepentingannya "Terganggu". Secara manusiawi setiap orang akan berusaha mempertahankan "KEBENARAN" yang diyakininya, betulkah itu?
Seperti yang terjadi di Kabupaten Tana Toraja, usai diberitakan media online Berita56, merebak dan bahkan viral di Med-Sos, oleh akun Fenomenal (SA) yang selama ini aktif sebagai Kontrol-Sosial dan Asusila, malah "Membully" aktifis yang berupaya mengendus Potensi Korupsi. Ada apa?
Akun fenomenal yang bahkan oleh beberapa pihak dikatakan sebagai "Akun Robot", pada sisi tertentu bahkan "DIRINDUKAN" followersnya, karena akurasi data dan informasi yang dimilikinya.
Terkait akurasi data dan informasi yang dikemas "Sindikasi" SA memang kalau disimak secara objektif menjadi "TAMPARAN" bagi objek yang dipublikasikannya di Facebook. Dirindukan dan membuat penasaran siapa lagi dan apalagi yang ditemukan "Nick Carter" Spionase "SA".
Sebagai penulis, tentunya sangat memudahkan untuk "Mengadopsi Data dan Informasi" dari "Lapak SA", namun harus tetap diramu dalam "Rambu-rambu Jurnalis" sehingga menghasilkan sebuah "Karya Jurnalis" yang bernilai Berita dan utamanya Edukasi sebagai sendi-sendi penyebaran informasi ke publik.
Apapun itu, semua pihak dijamin Undang-Undang (UU) untuk menyampaikan pendapat, tetapi dengan adanya UU ITE, juga dibatasi sesuai yang tertuang dalam UU ITE.
Keberadaan Akun "Fenomenal" SA dengan Akurasi Data dan Informasi yang maksimal, dan "Keberanian" mempublikasi, oleh sebagian pihak mungkin saja memiliki Akurasi Data dan Informasi, tetapi tidak "BERANI" mempublikasikan, itu bedanya!
Lalu kemudian, haruskah LSM/NGO/CSO lantas "TUTUP MATA, TELINGA dan MULUT"terhadap Potensi Korupsi (Secara Kasat Mata)? Disinilah ruang bagi Pembaca yang Bijak dan berintelijensi menyatakan sikap dan pendapat, tentunya.
Aktivis anti korupsi Sulawesi Selatan, berharap aparat Kepolisian Tana Toraja berani melakukan pengusutan dan mengungkap aktor intelektual akun facebook 'Sandabunga' yang dilaporkan melakukan pencemaran nama baik kepada Toto Balalembang ,aktivis anti korupsi di Toraja (Berita56).
" Polisi harus berani melakukan pengusutan dan sekaligus mengungkap aktor intelektual dibelakang akun S*ndab*nga " tegas Umar Hankam, Koordinator Watch Relation of Coruuption (WRC) Sulawesi Selatan,Sabtu (20/3/2021).
Apa yang akan terjadi nanti, kita lihat saja nanti!.(Inv)