Sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang RI Nomor 21 Tahun 2017 tentang panas bumi merupakan energi ramah lingkungan yang potensinya besar dan pemanfaatannya belum optimal sehingga perlu didorong dan ditingkatkan secara terencana dan terintegrasi guna mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil (https://ebtke.esdm.go.id/).
Di Kabupaten Tana Toraja, potensi energi panas bumi yang menjadi objek survey Kementerian ESDM berada di Lembang Balla Kecamatan Bittuang.
Beberapa hari terakhir ini, beredar luas informasi penolakan tambang, bahkan santer dengan tangline "TORAJA TOLAK TAMBANG". Lalu kemudian sasaran memgarah ke Balla, beberapa pihak justru mempertanyakan apakah rencana PLTP adalah sebuah rangkaian kegiatan pertambangan?
Menurut Jhon, salah seorang kolega dari para surveyor, kegiatan ini merupakan survey untuk memperoleh informasi apa saja potensi dan jenis mineral yang terkandung di Lembang Balla.
Hal itu dibenarkan Mas Dikdik, staf Kementerian ESDM yang turut hadir memberikan informasi dan pemaparan dihadapan Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi III DPRD Tana Toraja, saat ditemui usai RDP, Rabu (10/2/2021).
Santer diberitakan bahwa DPRD Tana Toraja menolak keras kegiatan ini, sehari sebelum presentase di Komisi III, bahkan dibarengi Unjuk Rasa (Unras) yang mengatasnamakan masyarakat Balla Bittuang yang terdiri dari beberapa organisasi Kepemudaan dan Mahasiswa. Bahkan Pihak Polres Tana Toraja memberikan porsi pengamanan yang sangat maksimal.
Kehawatiran masyarakat tentunya tidaklah bisa ditampikkan, bahkan beberapa oknum anggota DPRD Tana Toraja merespon positif dan mendalami penolakan atas nama masyarakat.
Lantas, apakah kegiatan Survey Potensi yang dilakukan pihak Kementerian ESDM lantas berhenti?
Menurut Mas Dikdik, besok (Kamis, 11 Februari 2021) dirinya akan mendatangi lokasi di Balla, untuk memantau langsung proses survey dan sosialisasi pada masyarakat sekitar.
Titik yang akan disurvey itu berada dalam Kawasan Hutan Konservasi (dulunya Hutan Lindung), bahkan jauh dari pemukiman, ungkap salah seorang yang enggan jatidirinya disebut.
Andi Palloan, Camat Bittuang, yang ditemui membenarkan adanya rencana Survey panas bumi di wilayahnya. "Saat kami mengadakan Musrembang, ada sekelompok Mahasiswa dan Pemuda yang melakukan kegiatan yang kami tidak diberitahukan sebelumnya, kami hentikan" tegas Camat Bittuang.
"Tidak ada Pemerintah yang akan mencelakai rakyatnya" tegas Andi Palloan yang kurang-lebih setahun menduduki jabatan Kepala Kecamatan Bittuang.(Inv)