Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Indeks Berita

Opy "Primadona" Beri Solusi Ke Pemerintah Untuk Ketahanan Ekonomi Rakyat Saat Sosial Distance

Selasa, 24 Maret 2020 | 12:22 WIB | 0 Views Last Updated 2020-03-24T04:22:15Z
A D V E R T I S E M E N T
Makale, LEKATNEWS.COM -- Persoalan menghadapi Corona, baik itu pencegahan dan penanganan bahkan perawatan pasien menjadi tanggung jawab kita semua.

Namun, faktanya walaupun dihimbau lewat Surat Edaran (SE) Pemerintah pada semua tingkatan, bahkan dengan Seruan melalui Mobil Audio Keliling, tetap saja masyarakat masih berada diluar rumah.

Apa pasal? Satu-satunya alasan logis, memenuhi kebutuhan hidup dan menopang ekonomi keluarga.

Semua bahkan beresiko, aparat dengan resiko tugas dan resiko terpapar virus mematikan sekelas Covid-19, begitupun masyarakat yang masih beraktifitas diluar rumah, apa yang harus kita lakukan?

Hanya melarang?
Hanya menghimbau?

Bahkan disebahagian kelompok masyarakat, ada istilah "Lebih baik mati berdarah, daripada mati kepaparan". Istilah ini kalau disikapi bermakna kerja keras untuk keluarganya.

Untuk semua itu, hari ini Selasa (24/3/2020), Redaksi LEKATNEWS.COM menerima buah-buah pemikiran dari seorang "Anak Negeri" yang sukses di bidangnya.

Herman Opy Sanda, kita mengenalnya sebagai pengusah sukses, berbagai usaha dilakoninya, di Tana Toraja bahkan menyebut Opy "Primadona". Opy juga Pengurus PDI Perjuangan Provinsi Sulawesi Selatan.

Begini infonya:

"Selamat pagi, yg sy hormati orang tua kami & rekan2 sekalian, situasi yg dialami bangsa saat ini sangat berat, mari kita ber-sama2 bergerak membantu sekecil apapun itu, kita tdk tahu sampai kapan keadaan ini berakhir ttp kita jg tdk bs hanya berdiam diri, dr rmh pun kt bs memberikan bantuan berupa donasi ataupun kegiatan2 yg lain.

Ditengah situasi yg rumit inipun kt msh beruntung krn sdh dibekali Tehknologi Informasi.

Kita bs manfaatkan semaksimal mungkin. Mari kita cari solusi bersama. Ada bbp point usulan yg bs kt lakukan ;
1.  Donasi
   - dana
   - alat pelindung & pencegah
2. Membangun posko peduli ;
    - menyiapkan alat test
    - membagikan APD
    - membagikan informasi ttg Virus Corona & cara pencegahan baik lgsg maupun selebaran
3. Membantu tetap menggerakkan ekonomi rakyat di kampung dg cara menjemput hasil pertanian saudara2 kt (sayur dll) selanjutnya ditampung di suatu tempat & mendistribusikan (menjual) langsung ke pembeli dg memanfaatkan pengojek yg ada (tentunya kt pastikan mrk sehat &  dlm control jaga jarak). Jd tim ini bersifat mediator antara penjual & pembeli dg menyiapkan hotline yg bs dihubungi penjual & pembeli. Just idea ttp mudah2an kt semua bs tergerak , salama'🙏" tulis Herman Opy Sanda yang juga Pemerhati Adat dan Budaya Toraja.

Direktur LSM LEKAT mengapresiasi usulan pemikiran Opy, menurut Feryanto Belopadang, distribusi boleh oleh ojek, satgas,bahkan relawan lain, pengumpulan hasl bumi dilakukan di kantor-kantor Kecamatan, Kelurahan/Lembang(Desa).

Siapakah yang paling beresiko, kita semua, namun perlu keyakinan, Tuhan tidak akan mencobai umat-Nya diluar batas kemampuan manusia.

Kalau ini "Seleksi Alam" kita yeyap harus berikhtiar, kalau ini musibah, kita perlu merenung "Mungkin Tuhan telah BOSAN" penggalan lagu Sweet Memory, mari berdoa dan bertobat.

Ini musibah, bagi orang Toraja pernah mengalami "Ra'ba Biang" tidak banyak yang tahu pasti sejarahnya, namun hingga kini Orang Toraja masih ersebar di seluruh dunia, Puji Tuhan,Amin.(FB)
×
Berita Terbaru Update