Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Indeks Berita

𝗕𝘂𝗽𝗮𝘁𝗶 𝗠𝗮𝗺𝗮𝘀𝗮 𝗧𝗲𝗿𝗶𝗺𝗮 𝗔𝗸𝘁𝗶𝘃𝗶𝘀 𝗗𝗲𝘀𝗮 𝗕𝗮𝗵𝗮𝘀 𝗣𝗲𝗻𝘆𝗲𝗹𝗲𝘀𝗮𝗶𝗮𝗻 𝗧𝗣𝗔 𝗦𝗮𝗹𝘂𝗯𝘂𝗲

Kamis, 21 Agustus 2025 | 19:54 WIB | 0 Views Last Updated 2025-08-21T11:54:22Z
A D V E R T I S E M E N T

 


𝗕𝘂𝗽𝗮𝘁𝗶 𝗠𝗮𝗺𝗮𝘀𝗮 𝗧𝗲𝗿𝗶𝗺𝗮 𝗔𝗸𝘁𝗶𝘃𝗶𝘀 𝗗𝗲𝘀𝗮 𝗕𝗮𝗵𝗮𝘀 𝗣𝗲𝗻𝘆𝗲𝗹𝗲𝘀𝗮𝗶𝗮𝗻 𝗧𝗣𝗔 𝗦𝗮𝗹𝘂𝗯𝘂𝗲


𝗠𝗔𝗠𝗔𝗦𝗔, LEKATNEWS  – Bupati Mamasa, Welem Sambolangi, menerima perwakilan masyarakat dan aktivis dari Desa Rantepuang serta Mellangkena Padang di Rumah Jabatan Bupati, Kamis (21.08.2025). Pertemuan ini digelar menyusul aksi warga yang menutup akses Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Salubue pada pagi harinya.


Dalam diskusi tersebut, disepakati sejumlah poin penting terkait pengelolaan sampah dan rencana relokasi TPA. Pertama, TPA Salubue akan tetap difungsikan sementara hingga TPA Salurano di Kecamatan Tandukkalua siap beroperasi. Saat ini, progres persiapan di Salurano tengah berjalan dengan pembersihan dan penataan lahan oleh alat berat.


Kedua, pemerintah daerah berkomitmen memperhatikan dampak kerusakan jalan poros nasional menuju TPA Salubue. Jalur tersebut penting sebagai akses ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan sosial masyarakat. Rehabilitasi jalan dan drainase akan dimasukkan dalam APBD Perubahan 2025.


Ketiga, setelah TPA dipindahkan, lokasi lama di Salubue akan dialihfungsikan menjadi lapangan publik bagi warga Rantepuang dan Mellangkena Padang.


Dalam keterangannya, Bupati Welem menegaskan bahwa TPA baru di Salurano akan menggunakan metode sanitary landfill, yaitu sistem pengelolaan sampah modern dengan cara ditimbun, dipadatkan, lalu ditutup tanah, sehingga tidak mencemari lingkungan maupun pemukiman warga.


“𝑀𝑎𝑚𝑎𝑠𝑎 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑏𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑙𝑎𝑔𝑖 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑎𝑤𝑎 𝑘𝑒𝑔𝑒𝑙𝑖𝑠𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑟𝑢 𝑠𝑜𝑎𝑙 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎ℎ. 𝐶𝑢𝑘𝑢𝑝𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑎𝑙𝑢𝑏𝑢𝑒, 𝑗𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖 𝑆𝑎𝑙𝑢𝑟𝑎𝑛𝑜 𝑗𝑢𝑔𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑚𝑏𝑢𝑙𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ. 𝑆𝑎𝑦𝑎 𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢, 𝑝𝑎𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑚𝑏𝑎𝑡 𝑚𝑖𝑛𝑔𝑔𝑢 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎 𝑆𝑒𝑝𝑡𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟 2025 𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑙𝑎𝑢𝑛𝑐ℎ𝑖𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑛 𝑚𝑢𝑙𝑎𝑖 𝐽𝑢𝑚𝑎𝑡 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑑𝑖 𝑇𝑃𝐴 𝑆𝑎𝑙𝑢𝑟𝑎𝑛𝑜,” 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑠𝑛𝑦𝑎.


Bupati juga menyampaikan permohonan maaf karena keterlambatan progres, yang menurutnya dipengaruhi faktor teknis anggaran. “𝐴𝑤𝑎𝑙𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑎𝑦𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑛𝑖 𝑏𝑒𝑟𝑗𝑎𝑛𝑗𝑖 𝐴𝑔𝑢𝑠𝑡𝑢𝑠, 𝑠𝑒𝑏𝑎𝑏 𝑠𝑎𝑦𝑎 𝑘𝑖𝑟𝑎 𝐴𝑃𝐵𝐷 𝑃𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡 𝑠𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖, 𝑡𝑒𝑟𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑑𝑒𝑚𝑖𝑘𝑖𝑎𝑛,” 𝑢𝑗𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎.


Sekretaris Desa Rantepuang, Andarias, menyampaikan apresiasi atas kejelasan sikap pemerintah daerah. Menurutnya, masalah TPA Salubue sudah berlangsung sekitar 20 tahun tanpa kompensasi kepada warga.


“𝑆𝑒𝑙𝑎𝑚𝑎 20 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛, 𝑏𝑎𝑟𝑢 𝑘𝑎𝑙𝑖 𝑖𝑛𝑖 𝑎𝑑𝑎 𝑘𝑒𝑝𝑎𝑠𝑡𝑖𝑎𝑛. 𝐽𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑛𝑎ℎ𝑖, 𝑑𝑟𝑎𝑖𝑛𝑎𝑠𝑒 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟ℎ𝑎𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛, 𝑏𝑎ℎ𝑘𝑎𝑛 𝑇𝑃𝐴 𝑆𝑎𝑙𝑢𝑏𝑢𝑒 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑗𝑎𝑑𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑓𝑎𝑠𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑢𝑚𝑢𝑚 𝑏𝑒𝑟𝑢𝑝𝑎 𝑙𝑎𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛. 𝐼𝑛𝑖 𝑝𝑎𝑡𝑢𝑡 𝑑𝑖𝑠𝑦𝑢𝑘𝑢𝑟𝑖,” 𝑘𝑎𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎.


Sementara itu, koordinator aksi, Yohanis, menegaskan aksi warga dilakukan karena janji relokasi sejak Maret lalu belum terealisasi. “𝐽𝑖𝑘𝑎 𝑎𝑑𝑎 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑝𝑎𝑘𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑢𝑙𝑖𝑠, 𝑘𝑎𝑚𝑖 𝑠𝑖𝑎𝑝 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑢𝑘𝑎 𝑘𝑒𝑚𝑏𝑎𝑙𝑖 𝑎𝑘𝑠𝑒𝑠 𝑇𝑃𝐴. 𝑇𝑎𝑝𝑖 𝑘𝑎𝑙𝑎𝑢 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑚𝑖 𝑡𝑢𝑡𝑢𝑝 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑎𝑛𝑒𝑛,” 𝑢𝑗𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎.


Hasil kesepakatan di Rumah Jabatan Bupati ini diharapkan menjadi solusi sementara bagi penanganan sampah di Mamasa hingga TPA Salurano siap beroperasi. Pemerintah Kabupaten Mamasa berkomitmen menuntaskan permasalahan dengan memperhatikan kepentingan masyarakat sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan.(Leo_MdB/red)

×
Berita Terbaru Update