Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Indeks Berita

Ketua PMKRI Cabang Toraja Sorot Debat Publik, Demianus Alvin: Terjebak Serangan Pribadi, Perlu Adanya Debat Publik Kedua

Jumat, 08 November 2024 | 15:00 WIB | 0 Views Last Updated 2024-11-08T07:00:30Z
A D V E R T I S E M E N T

 


Ketua PMKRI Cabang Toraja Sorot Debat Publik, Demianus Alvin: Terjebak Serangan Pribadi, Perlu Adanya Debat Publik Kedua 


Tana Toraja, LEKATNEWS -- Debat Publik yang digelar KPU Kabupaten Tana (6/11/2024) terus menjadi sorotan publik, bahkan  Penilaian PMKRI Toraja terhadap hasil debat calon bupati dan wakil bupati Tana Toraja menunjukkan keprihatinan mendalam atas arah dan kualitas diskusi yang terjadi. PMKRI, sebagai organisasi yang fokus pada pembinaan dan pengembangan nilai-nilai kritis serta kepemimpinan, merasa bahwa debat tersebut telah gagal memberikan wawasan substansial yang diharapkan oleh para pemilih, khususnya para pemilih rasional yang ingin mendapatkan gambaran konkret terkait visi pembangunan daerah, disampaikan pada Redaksi, Jumat (8/11/2024).


Beberapa poin kritis yang disoroti oleh PMKRI Toraja meliputi:


1. Ketidakjelasan Master Plan Pembangunan Lima Tahun ke Depan: Debat calon pemimpin semestinya menjadi ajang bagi kandidat untuk memaparkan rencana strategis jangka panjang mereka. Namun, para kandidat tidak secara jelas membahas atau menguraikan visi dan misi pembangunan Tana Toraja dalam kurun waktu lima tahun mendatang. Ketiadaan pembahasan ini membuat pemilih kesulitan memahami bagaimana mereka akan membawa perubahan dan kemajuan bagi Tana Toraja.


2. Minimnya Konsep Pembangunan Pariwisata yang Komprehensif: Sebagai salah satu sektor unggulan di Tana Toraja, pariwisata seharusnya menjadi perhatian utama dalam debat. Namun, minimnya pembahasan mengenai strategi pembangunan pariwisata yang berkelanjutan menunjukkan ketidakseriusan kandidat dalam mengembangkan sektor yang sangat potensial ini. Kegagalan mengulas konsep pembangunan pariwisata berdampak pada ketidakjelasan arah pengembangan ekonomi daerah yang diharapkan dari sektor tersebut.


3. Kurangnya Perhatian terhadap Strategi Pembinaan Generasi Muda: PMKRI Toraja juga menilai bahwa tidak ada penekanan dalam debat terhadap strategi membangun kapasitas dan keterampilan generasi muda. Tana Toraja membutuhkan pemimpin yang memiliki kepedulian tinggi terhadap pengembangan pemuda sebagai aset masa depan. Namun, absennya perbincangan ini memperlihatkan kurangnya visi kandidat dalam memastikan generasi muda memiliki peran signifikan dalam pembangunan daerah.


4. Pengabaian Terhadap Strategi Pembangunan Pendidikan yang Lebih Unggul: Pendidikan yang berkualitas adalah fondasi bagi masa depan yang cerah. Sayangnya, tidak ada pembahasan konkret mengenai strategi hingga teknis pembangunan sektor pendidikan yang lebih unggul. Para kandidat seharusnya dapat memberikan gambaran jelas tentang bagaimana mereka akan meningkatkan akses, kualitas, dan pemerataan pendidikan di Tana Toraja.


5. Debat Sebagai Ajang Serangan Pribadi: Sebagai panggung publik yang seharusnya menjadi media edukasi politik bagi masyarakat, debat ini justru digunakan oleh para kandidat untuk saling menyerang secara pribadi. Hal ini sangat disayangkan karena bertolak belakang dengan tujuan debat yang seharusnya memberikan kesempatan bagi pemilih untuk memahami visi dan program kerja yang ditawarkan secara objektif. Akibatnya, debat ini justru bisa menjadikan pemilih rasional semakin apatis dan mempertimbangkan untuk tidak berpartisipasi (golput) dalam pemilihan nanti.

6. Kurangnya Pengakuan atas Dukungan Partai Pengusung, dalam jalannya debat, PMKRI Cabang Toraja mencatat bahwa tidak ada kandidat yang menyinggung peran partai pengusung mereka dalam visi misi atau strategi pembangunan mereka. Para calon tampak bergerak seolah-olah mereka berdiri sendiri, tanpa menunjukkan bahwa mereka didukung oleh partai politik dengan jaringan dan potensi yang bisa dimanfaatkan untuk mendorong pembangunan Tana Toraja. Hal ini dapat mencerminkan kurangnya kolaborasi atau kesadaran akan peran penting partai dalam mengawal dan mendukung program kerja calon terpilih.


7. Fokus pada Isu Masa Lalu daripada Program Masa Depan, Menjadi perhatian utama bahwa sebagian besar perdebatan berfokus pada kepemimpinan sebelumnya, yakni masa kepemimpinan Pak Nico Biringkanae dan Pak Theofilus Allorerung, yang keduanya bukan kontestan dalam Pilkada 2024. Meskipun kedua kandidat adalah mantan wakil dari kepemimpinan tersebut, fokus yang besar pada rekam jejak masa lalu dapat mengurangi kesempatan bagi kandidat untuk memaparkan gagasan dan inovasi baru bagi Tana Toraja. PMKRI Cabang Toraja melihat bahwa perdebatan yang lebih konstruktif seharusnya diarahkan pada program dan visi masa depan yang ditawarkan oleh masing-masing kandidat.


8. Ketiadaan Solusi Konkret untuk Pembangunan Infrastruktur, PMKRI Cabang Toraja juga menyoroti minimnya solusi konkret terkait pembangunan infrastruktur, khususnya jalan ke daerah-daerah pelosok. Dalam debat, para kandidat tampak tidak memberikan rencana yang jelas dan terperinci mengenai bagaimana mereka akan menangani persoalan aksesibilitas dan pemerataan pembangunan di wilayah-wilayah terpencil. Sebagai kebutuhan mendasar bagi masyarakat pelosok, PMKRI Cabang Toraja menilai penting bagi para kandidat untuk menghadirkan solusi yang realistis dan operasional dalam memperbaiki kondisi infrastruktur demi meningkatkan kesejahteraan dan aksesibilitas masyarakat.


Melihat situasi ini, PMKRI Toraja menekankan bahwa penting untuk ada debat  ke-2  diselenggarakan oleh KPUD Tana Toraja. Kami menilai bahwa Debat kandidat perlu difokuskan kembali pada substansi visi, misi, dan program kerja yang jelas dan terukur. PMKRI berharap agar debat selanjutnya bisa lebih konstruktif dan berorientasi pada gagasan-gagasan yang mendukung pembangunan daerah, bukan sekadar ajang mempertontonkan konflik antarpribadi. Ini penting agar masyarakat, terutama pemilih rasional, dapat membuat keputusan berdasarkan pemahaman yang utuh terhadap masa depan Tana Toraja di bawah kepemimpinan yang akan

 datang.


"Paslon terjebak serangan pribadi, Abang" pungkas Demianus Alvin.(*/red)

×
Berita Terbaru Update