Pasca Makale Dikepung Banjir, DPRD Tana Toraja Hingga Staf Khusus Bupati Angkat Suara
Tana Toraja, LEKATNEWS -- Makale sebagai ibukota Kabupaten Tana Toraja rentan terhadap banjir.
Seperti yang terjadi beberapa hari lalu banjir mengepung beberapa tempat, Minggu (25/2/2024).
Berita terkait:
https://www.lekatnews.org/2024/02/makale-dikepung-banjir-bpbd-tator.html
Terhadap dampak banjir yang banyak menyebabkan kerugian materi, Komisi 3 DPRD tana Toraja mengeluarkan Rekomendasi, ungkap Drs. Kendek Rante Ketua Komisi 3 DPRD Tana Toraja.
Berita trrkait:
https://www.lekatnews.org/2024/02/makale-darurat-banjir-kapolres-sebut.html
Hasil Rapat Komisi 3 bersama Pemda dihadiri Sekda Tator dr. Rudhy Andilolo mengeluarkan 3 poin Rekomendasi, Selasa (27/2/2024).
Diantaranya menyatakan DPRD Tana Toraja merasakan keprihatinan yang mendalam atas bencana yang menimpa rakyat dan masyarakat Tana Toraja, secara khusus masyarakat Kecamatan Makale.
Meminta Bupati Tana Toraja untuk melakukan langkah-langkah penanganan masyarakat korban banjir berupa bantuan sembako, pelayanan kesehatan dan bantuan lain yang dibutuhkan.
Merekomendasikan kepada Bupati Tana Toraja untuk segera membentuk Tim Terpadu normalisasi anak-anak sungai dalam Kpta Makale dan sekitarnya.
Rekomendasi ditandatangani Welem Sambolangi,S.E selaku Ketua DPRD Tana Toraja.
Terpisah, Very I. Bitticaca, S. E, M. Pd Staf Khusus Bupati Tana Toraja kepada Redaksi membeberkan beberapa hal penyebab banjir di Makale.
"Tidak ada pengawasan yang ketat terhadap pemberian izin pembangunan rumah di bantaran sungai" tegasnya.
"Termasuk disiplin para penghuni di bantaran sungai yang membuang sampah dengan senaknya" keluh Drs. Veri I. Bitticaca.
Masih Very, mantan Birokrat yang terkenal vokal, Para penghuni di bantaran sungai tidak pernah ada kepekaan akan musibah akan mengancam, nanti ada musibah baru sadar sementara, beberapa titik.sdh terjadi pendangkalan akibat buang sampah , semisal material sisa bangunan.
Terkait solusi Very I. Bitticaca, S. E, M. Pd menyebutkan perlunya ada kajian.
"Perlunya kajian notmalisasi sungai saluaka dengan membuat tim adhock dengan melibatkan pertanahan untuk mengukur ulang serifikat tanah penghuni di bantaran sungai" tegasnya. (FB/red)