Yohanes 19:29-30
Apa yang saudara rasakan ketika berhasil menyelesaikan suatu tugas atau proyek tertentu dan berkata “sudah selesai”? Lega? puas? atau bisa juga kecewa karena hasilnya tidak sesuai dengan apa yang saudara harapkan. Tuhan Yesus bukan sekedar lega atau puas, apalagi kecewa karena hasilnya tidak sesuai dengan apa yang Dia harapkan. “Sudah selesai” yang dikatakan oleh Tuhan Yesus mengandung makna yang sangat dalam.
Apa makna “Sudah selesai” yang diucapkan Tuhan Yesus di kayu salib?
Pertama, “Sudah selesai” merupakan proklamasi kemenangan Kristus atas iblis, dosa dan maut.
Salib Kristus nampaknya berarti kejahatan menang atas kebenaran, namun dengan mengatakan: “Sudah selesai”, di akhir penyaliban, Tuhan Yesus justru sedang memproklamasikan kemenangan-Nya secara total, mengalahkan iblis, bapa segala kejahatan, sumber segala dosa dan maut. Matius, Markus dan Lukas mencatat bahwa Tuhan Yesus mengucapkan kalimat tsb dengan suara nyaring, bukan lemah. Padahal seharusnya Dia sudah kehabisan tenaga karena tekanan yang demikian berat baik fisik maupun mental dan spiritual. Suara nyaring menunjukkan bahwa tidak ada sesuatupun, termasuk tekanan dan penderitaan seberat apapun yang dapat mengalahkan-Nya.
Dia meraih kemenangan itu dengan cara melakukan semua kehendak Bapa dengan sempurna dan dengan ketaatan mutlak. Di taman Gesemani Dia berdoa: “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.” (Mt 26:39), dan Dia sudah melakukan apa yang menjadi doa-Nya itu dengan tuntas.