Mencermati dan menyikapi kasus penanganan Covid-19 yang meninggal dunia (MD) yang menimpa salah seorang warga baru-baru ini membuktikan bahwa Gugus Tugas khususnya Tim Medis Kabupaten, utamanya Rumah Sakit daerah sangatlah berpotensi menimbulkan "Preseden Buruk" bagi penanganan dan penghentian laju pergerakan covid-19 di Kabupaten Tana Toraja. Human Error, apalagi ketidak-mengertian SOP, sangatlah beresiko!
Ini merupakan sebuah ironi ditengah melandainya kasus Covid-19 di kab.Tana Toraja, yang merupakan hasil kerja keras bersama stakeholder dan elemen-elemen terkait sehingga mencapai hasil yang cukup memuaskan dan bisa kita rasakan bersama.
Namun karena "Human Error" dari pihak Medis Tim Kabupaten sebagai Front Liner dalam kegiatan penanganan ini, sudah jelas akan memunculkan polemik baru sekaitan peningkatan laju traffic Covid-19, terlebih pada bangunan psikologi publik terhadap kinerja Pemda Kab. Tana Toraja...!
Dapat dibayangkan resiko yang terjadi jika seorang dinyatakan terkonfirmasi dan akhirnya meninggal dan dikuburkan sendiri oleh pihak keluarga, sementara seharusnya dikuburkan secara penanganan pasien Covid-19?
Besar harapan kita sebagai masyarakat kiranya hal ini mendapat perhatian serius dr Pemda Kab. Tana Toraja untuk mengevaluasi kinerja Gugus tugas Covid-19 pada bagian Medis, khususnya pihak Rumah Sakit Daerah, guna harapan bersama melandaikan bahkan meminimalkan laju Covid-19 di Kab. Tana Toraja.
Keragu-raguan, lambannya informasi bahkan informasi yang ditutup-tutupi, dan apalagi kelalaian / ketidak mampuan mencermati dapat beresiko tinggi bagi kita semua,Tetap Waspada !!
#tetap_waspada. (Inv)