Tana Toraja, LEKATNEWS -- Toto yang juga sekertaris FKPPI PC 1922 Tana Toraja melaporkan akun SA atas dugaan pencemaran nama baik di media sosial Facebook pada, 17 Maret 2021.
Laporan Pengaduan (LP) nomor: B/25/III/2021/SPKT, Polres Tator, pelapor atas nama Toto.
Yang mendasari dirinya membuat laporan pengaduan ucap Toto, bermula saat akun SA memposting konten hoax.
"Status SA jelas fitnah. Status pertama SA saya tidak respon karena tidak menyebut nama (hanya inisial). Status kedua menyebut nama saya dan beberapa rekan saya, disitu saya berpikir, tidak bisa dibiarkan. Harus dilaporkan" tegas Toto saat ditemui di Polres Tana Toraja, Kamis (18/3/2021).
Kronologi munculnya status fitnah SA ditujukan kepada Toto bersama rekannya. "Patut saya duga postingan SA melakukan fitnah dan intimidasi, bermula ketika mencaritahu kegiatan- kegiatan di Bandara Toraja. Pertama, waktu saya menemui keganjilan proses pembetonan di satu tempat untuk dibawa ke areal bandara baru Toraja. Disitu saya tanya, apakah yang anda lakukan ini benar? Mereka katakan kami diperintah, kalau disuruh kami kerjakan. Lantas karena keinginan tahu saya muncul sebagai aktivis LSM, saya tanya, siapa bosmu, siapa yang menyuruh, mereka jawab pak B***. Saat itu saya tidak tahu apakah pak B*** B****an atau siapa?" jelas Toto.
Semakin penasaran, lanjut Toto, akhirnya ia mengambil sampel agregat beton tersebut.
"Saya suruh teman mendokumentasikan, jangan sampai saya dikira mengambil sampel itu tidak pada lokasi yang tempat. Saya melakukan ini bukan seakan-akan saya Penyidik. Saya selaku LSM, wajib mengetahui. Itulah fungsi saya selaku LSM. Bayangkan dilokasi proyek aja tak satupun papan proyek saya lihat" ungkap Toto.
Keesokan harinya, muncul postingan SA bernada intimidasi. "Dia sebut nama saya, TB. Patut saya duga SA ini mendapat pesanan dari orang lain dengan tujuan membungkam saya. Pola kerja akun SA dengan mematikan karakter orang yang di anggap bukan bagian darinya" ujarnya.
![]() |
Atas postingan itu, Toto menduga SA memiliki informan di lapangan. " Bagaimana mungkin SA tau tanpa informannya, orangnya di lapangan untuk membuat postingan-postingan yang mengitimidasi atau membully orang yang tidak sepaham dengan pemikirannya" ucapnya.
"Sudah banyak korban akibat akun tersebut..hanya yang jadi korban nya mnkin ragu atau belum melapor saja" seru Toto pula.
"Saya menghimbau bagi orang orang yang prnah di itimidasi atau di bully akun tersebut segera lapor ke Aparat Penegak Hukum." imbaunya.
Walaupun telah dilaporkan ke Pihak Kepolisan Resort (Polres) Tana Toraja, akun SA tetap saja "mengolok-olok", seakan tak akan tersentuh Hukum, Aduh...?
Untuk diketahui, akun SA (inisial) sudah pernah dilaporkan sebelumnya, namun belum terungkap, siapa sebenarnya pemilik akun "SA". Sepak-terjang akun SA di Media-Sosial (Medsos) khusunya Facebook seakan menjadi "Detektif " (Seperti di film-film action serial TV masa lalu, namun beberapa postingan terakhirnya, justru seakan-akan "Membentengi" perilaku-perilaku pihak tertentu untuk kepentingan golongan atau pribadi, namun meresahkan berbagai pihak.
Akankah Ulah "Nyeleneh" SA di Facebook akan terungkap setelah laporan ini, atau akan sama nasibnya dengan laporan-laporan terdahulu, dengan alasan akun "SA" akun robot, Mampukah Cyber Crime atau Lembaga sekelas Badan Siber Dan Sandi Negara (BSSN) RI yang akan membongkar "Sindikat" SA?. (Inv)