Tana Toraja, LEKATNEWS.COM -- Dandim 1414/Tator terjun langsung mengunjungi sejumlah titik longsor yang mengisolir dua Kecamatan terjauh, Simbuang - Mappak di Kab. Tator.
Selama dua hari Dandim 1414/Tator Letkol Czi Zaenal Arifin, M.Han bersama 2 anggota Kodim 1414/Tator serta 7 Anggota dinas PUPR Dinas PU Kab. Tator meninjau langsung jalan penghubung antar kecamatan di dua wilayah Kecamatan terjauh Kab. Tator yaitu kecamatan Simbuang dan Kecamatan Mappak yang mengalami longsoran tebing di beberapa titik sehingga memutus akses tranportasi dari dan kedalam wilayah kecamatan tersebut.
Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka peninjauan serta pendataan wilayah terdampak Bencana alam, apalagi di musim Pandemi Covid-19 akses tranportasi harus dipastikan dapat dilalui kendaraan minimal roda dua.
Perjalanan dimulai pada hari Kamis tanggal 28 Mei 2020 pukul 09.30, mengambil start dari kantor dinas PUPR Kab. Tator.
Gersony Miri, salah seorang Kabag di Dinas PUPR mengikuti tim dengan menggunakan mobil dinas Hilux yang bermesin 4x4 khas Toyota.
Selama perjalanan tim harus berhenti di titik-titik longsor untuk mendata panjang longsor tanah dan ketinggian longsornya.
Akhirnya sore pukul 14.30 tim tiba di daerah ibukota Kecamatan Simbuang dan disambut oleh Ibu Camat Simbuang dengan menyiapkan makan siang untuk Tim. Setelah mengisi lambung tengah, Tim melanjutkan route ke daerah Mappak.
Memang harus diakui medan dan route yang dilalui tim sepanjang jalan sangat menantang, kombinasi jalan dengan pecahan batu lepas dan lumpur-lumpur merupakan daya tarik tersendiri bagi rider trail tim dalam berkendara. Tak ayal bagi tim ada juga yang terjatuh dalam berkendara bila tidak berhati- hati, termasuk Dandim juga harus merasakan hangatnya aspal setelah motor trail KLX yang dikendarainya tidak bisa menjaga keseimbangan akibat adanya beda ketinggian jalan.
Namun semangat juang para tim tetap membuat adrenalin terpacu untuk melanjutkan perjalanan.
Sore harinya tepatnya pukul 16.00 tim melanjutkan perjalanan ke Mappak, namun di awal awal perjalanan, adanya tumpukan material longsor yg banyak memaksa Gersony yang mengendarai mobil Hilux,
harus rela meninggalkan kendaraannya dan beralih membonceng kendaraan trail Tim yang diawaki oleh personel Kodim atas nama Kopda Salinding, yang sehari-hari bekerja sebagai driver Dandim 1414/Tator.
Selanjutnya Tim melanjutkan perjalanan dan tiba pada pukul 18.30 di salah satu rumah warga di wilayah ibukota kecamatan Mappak. Tim memutuskan untuk menginap di rumah warga tersebut.
Esok harinya hari Jumat tanggal 29 Mei 2020, Tim melanjutkan perjalanan ekspedisi menuju Lembang terjauh Lembang Butang yang berada di perbatasan antara kabupaten Tana Toraja dan Kabupaten Mamasa Sulawesi Barat.
Di sini kita lihat jalan jalan sudah bagus dengan adanya jalan beton, namun ada beberapa titik longsor yang merusak jalan beton tersebut, padahal jalan beton tersebut baru saja diselesaikan oleh pihak kontraktor.
Di wilayah Lembang Butang Kecamatan Mappak Dandim 1414/Tator juga meninjau tanaman Padi di area persawahan milik warga yang mengalami kerusakan sepanjang bantaran sungai kurang lebih 1 Km akibat luapan air sungai. Data kerusakan lahan pertanian milik warga yang rusak akibat luapan banjir sungai sangat diperlukan mengingat Bupati menyampaikan kepada Tim agar juga didata kerusakan lahan pertanian akibat luapan banjir sungai disamping juga data data longsor sepanjang jalan yang dilalui.
Dandim 1414/Tator menerima beberapa keluhan dan harapan dari Masyarakat setempat serta Ucapan rasa Syukur atas Kunjungan Dandim 1414/Tator di wilayah mereka karena mengingat Medan dan kondisi cuaca yang sangat tidak bersahabat namun Dandim 1414/Tator bersama Tim dari Pemda Kab. Tator tetap berupaya untuk datang meninjau langsung kondisi masyarakat diwilayah kecamatan terjauh Kab. Tator.
"Kami disini adalah wilayah kecamatan terjauh di Kab. Tator dan sering terisolir akibat longsoran tebing di beberapa titik jalan penghubung, dan kami juga terkendala dalam pelaporan karena disini di dua Kecamatan tidak ada jaringan telekomunikasi, disamping itu, patok perbatasan wilayah Kab. Mamasa dilaporkan juga mengambil daerah wilayah Tator, yang mengakibatkan para warga Kab. Mamasa mengambil kekayaan hutan milik kabupaten Toraja, demikian ungkap Bpk. Yohanis Kinda, salah seorang Tokoh masyarakat Kecamatan Mappak dalam menyampaikan keluhan kepada Dandim Tator"
Selanjutnya ekspedisi Tim dilanjutkan kembali menuju ke ibukota kecamatan Mappak dan Kecamatan Simbuang. Setelah rehat sebentar untuk makan siang dan foto bersama Camat di Simbuang, Tim melanjutkan perjalanan menuju Makale.
Demikianlah seluruh rangkaian kegiatan berjalan dalam keadaan aman dan selamat walaupun ada beberapa anggota Tim yang terjatuh dari motor dan mengalami kerusakan motor dalam perjalanan akibat Medan yang sangat sulit untuk dilalui.(*)